DARAH MANUSIA

Bab 6 "Sistem Peredaran Darah Manusia"

A. Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
1. DARAH
Venous and arterial blood.jpg
PENGERTIAN DARAH
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

FUNGSI DARAH 
- Mengangkut oksigen yang diperlukan sel-sel ke seluruh tubuh
- Sebagai penyuplai jaringan tubuh dnegan nutrisi 
- Mengangkut zat-zat sisa metabolisme
- Terkandung bahan penyusun sistem imun dengan tujuan mempertahankan tubuh dari berbagai            penyakit
- Sebagai pengedar hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) oleh plasma darah 
- Penutup luka melalui keping-keping darah
- Menyebarkan panas ke seluruh tubuh
- Dapat memelihara keseimbangan asam bada dalam tubuh

KOMPONEN PENYUSUN DARAH 
1. Sel darah merah atau eritrosit 
Sel darah merah atau eritrosit memiliki ciri-ciri antara lain:
- Berbentuk Berbentuk bulat pipih, seperti lempengan cakram dan bikonkaf.
- Tidak memiliki inti sel 
- Berwarnamerahakibatdari kandungan hemoglobinnya
- Proses produksi terjadi di dalam sumsum tulang
- Memiliki jumlah yang aling banyak dibandingkan dengan yang lainnya. 

Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit berumursekitar 120 hari setelah itu Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit akan hancur dan diganti dengan Sel darah merah Sel darah merah atau eritrosit baru. Sel darah merah atau eritrosit berfungsi untuk mengikat dan mengangkut oksigen dan karbondioksida keseluruh tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk mengankut zat-zat yang diperlukan serta zat-zat yang harus dibuat dari tubuh. 

2. Sel darah putih atau leukosit
Sel darah putih atau leukosit memiliki tanggung jawab untuk menjaga imun tubuh, melindungi tubuh dari serangan hal-hal yang membahayakan tubuh, serta membunuh virus, bakteri serta bibit-bibit penyait lain yang bersarang di tubuh. Sel darah putih atau leukosit bentuknya berubah-ubah dan tidak memiliki warna. Tempat untuk memproduksi Sel darah putih atau leukosit yaitu berada di dalam sumsum merah, limpa, dan kura. 

Sel darah putih atau leukosit memiliki 5 jenis sel diantaranya:
a. Neurofil, merupakan bagian dari Sel darah putih atau leukosit yang sering disebut dengan granulosit. Nourofil ini berisi enzim yang didalamnya terdapat granul dalam jumlah banyak.nourofil bertugas untuk melawan virus, bakteri dan bibit-bibit penyakit. Neurofil memiliki 2 bentuk yaitu, yang berbentuk pita serta neurofil yang memilserta neurofil yang memiliki segmen. 

b. Limfosit, merupakan bagian dari Sel darah putih atau leukosit yang berfungsi untuk merusak sel kanker dan membentuk anti bodi. Memiliki 2 macam jenis, merusak sel kanker dan membentuk anti bodi. Memiliki 2 macam jenis, yaitu limfot t serta limfosit b.

c. Monosit, memiliki fungsi untuk memakan sel-sel yang sudah mati serta melawan organisme atau bibi, memiliki fungsi untuk memakan sel-sel yang sudah mati serta melawan organisme atau bibit penyakit yang menyebabkan infeksi. 

d. Eosinofil , memiliki Eosinofil , memiliki fungsi untuk memakan parasit serta merusal sel-sel kanker.

e. Basofil, 

3. Trombosit 
Merupakan komponen dari darah yang memiliki ukuran paling kecil dibandingkan dari sel lainnya. Ukuran dari tombosit tidak beraturan dan tidak memiliki inti sel. Tugas dari trombosit ini adalah unuk menghindari tubuh kehilanan banyak darah saat terjadi luka, jadi saat bagian tubuh ada yang mengalami luka, tombosit akan membentuk jaring-jaring seperti jaring laba-laba yang disebut benang fibrin.Tugas dari trombosit ini adalah unuk menghindari tubuh kehilanan banyak darah saat terjadi luka, jadi saat bagian tubuh ada yang mengalami luka, tombosit akan membentuk jaring-jaring seperti jaring laba-ba yang di sebut benang fibrin untuk menutup luka dan memberhentikan pendarahan.


JENIS DAERAH 















Jenis darah (atau kumpulan darah) ialah pengelasan darah berasaskan kehadiran atau ketiadaan bahan-bahan antigen terwaris pada permukaan sel darah merah (SDM). Antigen-antigen ini berbentuk protein, karbohidrat, glikoprotein, atau glikolipid, bergantung pada sistem kumpulan darah. Sesetengah antigen ini juga didapati pada permukaan jenis sel lain pada pelbagai jenis tisu. Dari satu alel (atau gen-gen yang terkait rapat), sebilangan antigen permukaan sel darah merah ini bersama-sama membentuk sebuah sistem kumpulan darah. Jenis darah adalah terwaris dan mewakili sumbangan dari kedua-dua ibu bapa. Sejumlah 30 sistem kumpulan darah manusia kini diitiraf

GOLONGAN DARAH 
Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.


Sumber : 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ZAT ADITIF PENGAWET

ORGAN PENCERNAAN TAMBAHAN

Hukum Newton 3